Universitas Ciputra mengadakan sebuah kegiatan studi ekskursi international yang diikuti seluruh mahasiswa angkatan 2022. Mahasiswa dapat mengikuti beberapa alternatif lokasi tujuan studi ekskursi disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing, di mana pada tahun ini ada tiga alternatif: Jakarta, Singapura, dan Korea Selatan. Saya masuk ke dalam kelompok yang berangkat ke Singapura. Kelompok saya pergi ke Singapura pada tanggal 19 Januari 2025 hingga 23 Januari 2025.

Pada saat hari ke – 4 studi ekskursi di Singapura pada tanggal 22 Januari 2025, saya serta kelompok saya mengunjungi National Dental Centre Singapore dan bertemu dengan berberapa narasumber yang merupakan peneliti dalam bidang kedokteran gigi. Di sana mereka menjelaskan serta menunjukan hasil apa saja yang mereka sedang teliti seperti scanner gigi yang dapat menampilkan hasil scanning berupa gambar tiga dimensi yang di render secara langsung tanpa menunggu waktu yang signifikan, antara lain penggunaan Polycaprolactone – Tricalcium Phosphate (PCL-TCP) untuk memperbaiki jaringan yang rusak, dan penggunaan AI dalam memprediksi dan mensimulasikan penyebaran penyakit dalam studi Epidimiologi.

Pada bagian yang membahas penggunaan AI dalam Epidimiologi, narasumber menjelaskan fungsi dari memprediksi penyebaran penyakit seperti memprediksi penularan penyakit seperti influenza dan COVID-19 menggunakan data-data yang real-time. Selain itu AI digunakan untuk memprediksi orang-orang yang memiliki resiko besar mengalami penyakit kronis seperti diabetes dan masalah jantung berdasarkan gaya hidup, genetik, dan faktor lingkungan. Teknologi Machine Learning digunakan untuk mengevaluasi tingkat efektivitas pelayanan kesehatan publik melalui simulasi, dan juga memperkirakan pengaruh lingkungan dengan resiko penyakit. Narasumber memberikan berberapa contoh aplikasi penggunaan Machine Learning seperti artikel jurnal yang menyatakan bahwa olahraga rutin yang dilakukan terus menerus akan mengurangi resiko sakit punggung bagian bawah 4 tahun sesudahnya, dan bagaimana gigi dapat mempengaruhi partisipasi sosial yang menyarankan supaya aturan dalam penanganan dimodifikasi.

Dari bagian yang sudah dijelaskan sebelumnya, saya belajar bahwa sebuah teknologi seharusnya digunakan untuk membantu manusia menyelesaikan masalah seperti masalah kesehatan dimana sebuah model AI dapat digunakan untuk melakukan prediksi penyebaran penyakit seperti menentukan karekteristik orang-orang yang mungkin mudah terinfeksi dengan virus yang belum diketahui melalui perbandingan karakteristik dengan virus lain agar dapat melakukan simulasi penyebaran penyakit dan juga dapat mendapatkan wawasan dalam bagaimana cara terbaik untuk meminimalisir penyebaran penyakit.

written by: Filbert Patricio