Saatnya Sekolah-sekolah Indonesia Mengembangkan Metode Pengajaran dengan Computational Thinking dan Self-Paced Learning

Inovasi adalah kunci utama bagi organisasi, termasuk institusi pendidikan, untuk beradaptasi menghadapi tantangan dan perkembangan zaman. Sejalan dengan semangat ini, Universitas Ciputra menyelenggarakan “School Innovation Conference” 2024 pada 5-6 September 2024. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 50 guru dan kepala sekolah dari berbagai sekolah di Jawa dan Bali. Konferensi ini menjadi wadah bagi para pendidik untuk mempelajari inovasi terkini dalam bidang pendidikan, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan membentuk generasi unggul di masa depan.

Program Studi Informatika Universitas Ciputra turut berpartisipasi dalam konferensi ini. Pada sesi paralel, Dipl.Inf. Laura Mahendratta Tjahjono mempresentasikan materi berjudul “Applying Computational Thinking (CT) for Higher Student Intelligence”. Dalam sesi ini, beliau menyoroti hubungan kuat antara penerapan CT dalam proses pembelajaran dengan peningkatan kemampuan problem-solving serta Higher Order Thinking Skills (HOTs) siswa. Sementara itu, pembicara kedua, Citra Lestari, S.Kom., M.Kom., menekankan bahwa CT dapat diterapkan di semua mata pelajaran dan di semua jenjang pendidikan, mulai dari kelompok bermain hingga pendidikan tinggi.

Ketertarikan peserta terlihat dari antusiasme mereka dalam sesi tanya jawab. Beberapa sekolah bahkan menunjukkan minat untuk melibatkan guru-guru mereka dalam program pelatihan “CT for Educators” yang rutin diadakan oleh Program Studi Informatika Universitas Ciputra sebagai bagian dari Biro Bebras sejak tahun 2021.

Selain membahas CT, sesi paralel berikutnya memperkenalkan metode “Facilitating Self-Paced Learning in Class”, yang kembali dibawakan oleh Dipl.Inf. Laura Mahendratta Tjahjono. Tantangan yang dihadapi banyak pendidik adalah menentukan kecepatan yang tepat dalam menyampaikan materi di kelas, terutama di kelas besar. Jika terlalu cepat, siswa yang lambat memahami bisa tertinggal; jika terlalu lambat, siswa yang lebih cepat memahami akan bosan. Metode Self-Paced Learning memungkinkan setiap siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing, meskipun berada dalam kelas yang besar. Selain itu, metode ini juga membantu pendidik memantau perkembangan siswa dengan lebih efektif.

Diskusi yang menarik pun terjadi dalam sesi ini, di mana para guru berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menghadapi perbedaan kecepatan belajar siswa. Banyak guru yang tertarik untuk menerapkan metode Self-Paced Learning di kelas mereka.